Foto: Forum Peduli Indonesia Damai

Forum Peduli Indonesia Damai: Serukan Umat jangan pecah belah usai Pilpres 2024

1 minute, 49 seconds Read

BANDUNG, — Forum Peduli Indonesia Damai menyerukan masyarakat untuk memelihara suasana damai. Seruan yang ketiga kalinya setelah di Katedral Jakarta dan di Sahid Jaya Grand Hotel, Jakarta. Hal itu, disampaikan oleh anggota forum yang terdiri dari para tokoh agama kampus, pemuka agama, dan pemimpin spiritual Indonesia, di Graha Oikoumene .Jln Salemba Raya 10, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Dalam konfrensi pers itu, hadir Dr. KH Marsudi Suhud, Waketum MUI, Prof. Philip Wijaya, Ketum Permabudhi, Kardinal Ignatius Suharyo, Keuskupan Agung Jakarta, Xueshi Budi Tanuwibowo, Ketua Umum Matakin, Mayjen Purn Wisnu Bawa Tenaya Ketua Umum PHDI, Pdt Gomar Gultom Ketua Umum PGI, Sri Eko Sriyanto Galgendu, Pemimpin Spiritual Nusantara, dan Dr. Abdul Mukti, Engkus Raswana, Presidium Majlis Luhur Kepercayaan Indonesia.

KH. Marsudi Suhut mengungkapkan, bahwa ketika tokoh agama sudah terbagi-bagi menjadi pendukung pada semua Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024. Hal tersebut, Forum Indonesia Damai merasa perlu untuk menyerukan sekaligus mengajak warga masyarakat untuk menyikapi proses pelaksanaan Pemilu 2024 secara bijak dan memposisikan diri sebagai penengah.

“Ya, Forum Indonesia Damai akan terus melakukan pengawasan hingga pascapemilu Presiden, pada 15 Februari 2024. Tentunya, dalam bentuk pertemuan lanjutan dan evaluasi untuk kondisi dan situasi yang terjadi kemudian, seperti apa,” ungkapnya..

Secara khusus, Xueshi Budi Tanuwibowo, menambahkan setiap anggota forum akan fokus mengamati, menjaga umat masing-masing. Sedangkan Sri Eko Suryanto Galgendu, berharap bangsa Indonesia tidak terpecah belah karena beda parpol
.
Kecemasan bagi Kardinal Ignatius Suharyo, karena membayangkan Indonesia seperti rumah yang indah, tetapi konstruksi bangunannya rapuh. Karena itu, menurut Kardinal Forum Indonesia Damai merasa perlu untuk menyerukan secara moral.

“Tujuan kami, hanya untuk menjaga akhlak yang mulia dalam menyikapi pelaksanaan Pemilu yang berkeadaban dan berkeadilan,” tandasnya.**

<Achmad Setiyaji/geobdg>.

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply