BANDUNG — Kejaksaan California menggugat ExxonMobil dengan tuduhan bahwa perusahaan itu secara keliru mempromosikan daur ulang plastik selama 50 tahun. California menjadi negara bagian Amerika Serikat (AS) pertama berupaya meminta pertanggungjawaban perusahaan minyak besar ini atas polusi plastik.
Gugatan itu menuduh Exxon, salah satu produsen plastik terbesar di dunia, menipu publik selama setengah abad. Tentang keberlanjutan produk plastiknya, meliputi polimer ditemukan dalam kemasan plastik, peralatan makan, dan botol minuman. Gugatan itu meminta ganti rugi dari perusahaan minyak tersebut, atas kerugian ditimbulkan dari produksi plastik.
Baca juga: Pengusaha RI Dijatuhi Sanksi karena Jual Servomotor ke Iran
“Ya, selama beberapa dekade, ExxonMobil sudah menipu publik untuk meyakinkan kita. Bahwa daur ulang plastik bisa menyelesaikan krisis limbah plastik dan polusi. Padahal mereka jelas tahu bahwa hal itu tidak mungkin,” kata jaksa agung California, Rob Bonta. Dilansir dari Financial Times, Selasa (29/9/2024).
“ExxonMobil berbohong untuk terus meraih keuntungan memecahkan rekor dengan mengorbankan planet kita dan mungkin membahayakan kesehatan kita.”
Gugatan California itu didasari oleh bukti berasal dari tahun 1970-an. Dari perusahaan dan perwakilan industrinya mengakui bahwa daur ulang bukanlah solusi untuk menangani semua limbah plastik. Namun, Exxon terus mendanai kampanye iklan mempromosikan daur ulang produknya.
Jaksa California menyatakan bahwa 92% sampah plastik diproses Exxon melalui teknologi daur ulangnya yang canggih. Kenyataanya tidak menjadi plastik daur ulang.
Baca juga: Gugatan California pada Exxon Ikuti Penyelidikan
Atas tuduhan ini, Exxon menampiktuduhan itu. Dia menyalahkan kegagalan California untuk membangun sistem daur ulang efektif atas masalah polusi plastiknya.
“Selama beberapa dekade, pejabat California sudah mengetahui bahwa sistem daur ulang mereka tak efektif,” kata perusahaan.
“Mereka gagal bertindak, dan sekarang mereka berusaha menyalahkan orang lain. Alih-alih menuntut kami, mereka bisa bekerja sama dengan kami untuk memperbaiki masalah dan mencegah plastik masuk ke tempat pembuangan sampah,” tandasnya. <Anto/geobdg>