Sumedang -- Hasil rapat pleno rekapitulasi suara pada kontestasi Pilkada Kabupaten Sumedang Tahun 2024. Dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang pada Selasa (3/12/2024) petang. Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi mengungkapkan bahwa. Pasangan calon nomor urut 2, Dony-Fajar, meraih suara terbanyak dengan total 313.117 suara. Mereka unggul atas tiga pasangan calon lainnya. Nomor urut 1 Eni Sumarni-Ridwan Solichin yang memperoleh 160.367 suara, nomor urut 3 Irwansyah Putra-Mustikaningrat dengan 104.861 suara, pasangan nomor urut 4 Hendrik Kurniawan-Luky Djohari Soemawilaga meraih 54.389 suara. Dengan demikian pasangan Dony Ahmad Munir-M Fajar Aldila, berhasil meraih kemenangan signifikan dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Data yang kami sampaikan ini sudah pasti, dan telah kami tetapkan," ujar Ogi kepada wartawan di kantor KPU Sumedang. Selama proses rekapitulasi suara yang berlangsung dari tingkat kecamatan hingga kabupaten, situasi berjalan aman, lancar, dan kondusif. "Hasil rapat pleno hari ini akan kami umumkan melalui media sosial dan situs resmi KPU. Sehingga saksi dari tiap pasangan calon dan masyarakat umum bisa mengetahuinya secara langsung," demikian tambah Ogi.
Senin lalu, pada pekan kedua Desember 2024, geobdg.com menyambangi rumah Dr. H. Dony Ahmad Munir, ST., M.M.
Pada obrolan santai dikediamannya, setelah dinyatakan terpilih pada Pilkada Tahun 2024. Dony dengan tegas akan memperjuangkan visi misi yang ia tawarkan saat kampanye kepada masyarakat Sumedang. Yakni "Sumedang Simpati Semakin Maju Menuju Indonesia Emas 2045".
Untuk terwujudnya visi tersebut, pasangan Dony-Fajar ini menawarkan juga 9 program unggulan mereka. "Visi ini, tentunya sudah selaras dengan RPJMD dan RPJPD Kabupaten Sumedang,". Ujar Dony Ahmad Munir, dan akan menjadi gambaran Sumedang dalam waktu 5 tahun ke depan. Yakni terwujudnya Sumedang sejahtera yang aman, nyaman, dengan kuatnya nilai moral keagamaan dan keragaman.
Untuk mendorong tumbuhnya daerah yang maju dan berkeadilan, dengan melibatkan seluruh potensi sumber daya manusia, sumberdaya alam, pertanian, ekonomi, budaya, politik, ekonomi kreatif, ilmu pengetahuan serta teknologi ramah lingkungan yang berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2045.
Profile
Politisi PPP yang lahir di Sumedang pada 5 Desember 1973. Ia menjabat bupati sumedang periode 2018-2023, pada Pilkada Sumedang 2018 bersama Erwan Setiawan, yang terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumedang pada 20 September 2018 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat itu di Gedung Sate Kota Bandung Propinsi Jawa Barat.
Dony adalah cucu dari ulama terkenal/kharismatik di Sumedang K.H. Mama Satibi (K.H. Muhammad Syatibi). Selain itu, Ia adalah anak dari tokoh NU Sumedang K.H. Moch. Subki Ma’mun dan Hj. Ikah Musmikah (Ketua Muslimat NU) Sumedang. Pada masa Orba, ayahnya pernah menjadi salah satu calon Anggota DPR RI dari PPP untuk daerah pemilihan Jawa Barat pada Pemilu tahun 1987.
Dony Ahmad Munir pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPC PPP Sumedang periode 1995-2000. Ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang tahun 1997-1999 dan merupakan anggota termuda saat itu dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Tahun 1999-2004, Ia menjadi Ketua Fraksi PPP di DPRD Sumedang. Pada waktu bersamaan Ia juga menjadi Sekretaris DPC PPP periode 2000-2006. Karier politiknya di PPP semakin bersinar, yang kemudian membawanya sebagai Ketua DPC PPP Sumedang periode 2006-2011.
Selain di bidang politik, juga aktif di sejumlah organisasi. Dony pernah menjadi Ketua Departemen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dari tahun 1996 hingga 2003. Di bidang olahraga, Dony pernah memimpin Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Dony adalah menjadi tokoh uswatun hasanah yang diberikan oleh BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Jawa Barat. Pada tahun 2008, ia juga dianugerahi Honorary Police dari Kapolwil Priangan, dan banyak prestasi yang diraih oleh Dony; salah satunya adalah juara pertama dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (Tinarbuka) 2023 yang digelar Komisi Informasi dalam kategori Bupati.
Dony mulai sekolah di SDN Sukaraja 1 Sumedang 1986, kemudian SMP Negeri 1 Sumedang 1989, dan SMA Negeri 1 Sumedang 1992. Kemudian S1 di Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) Fakultas Teknik dan Industri 1998, S2 diselesaikan di Universitas Padjadjaran (UNPAD) 2005.
Menyelesaikan S3, studi bidang ilmu akuntansi, pada 28 Februari 2020, serta memperoleh gelar doktor bidang ilmu akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung dengan disertasi tentang Good Village Government yang berfokus pada pengendalian internal terhadap penyimpanan dana desa dan kinerja pemerintah desa dengan judul, "Pengaruh Implementasi Good Village Governance, Kompetensi Aparat Desa dan Implementasi Sistem Pengendalian Internal terhadap Penyimpangan Dana Desa dan Implikasinya terhadap Kinerja Pemerintahan Desa".
Dony berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan tim promotor, dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Akuntansi yang digelar di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung tahun 2020.
Karier Politik
Dalam karier Politiknya, Dony Pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang dua periode pada tahun 1999-2004, 2004-2009. Pada periode 2004-2009, ia terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang. Sebagai anggota DPRD Jabar periode 2009-2014, ia masuk menjadi anggota Komisi B sekaligus ditempatkan pada Badan Anggaran DPRD Jawa Barat. Dony juga masuk sebagai anggota DPR RI dari tahun 2014 s/d 2018, Di DPR RI, ia ditempatkan pada Komisi X dan Badan Anggaran DPR RI. Kemudian mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI pada 26 Januari 2018, untuk mencalonkan bupati kabupaten sumedang pada Pilkada 2018, berpasangan dengan Erwan Setiawan. Ia kemudian menang dengan perolehan suara sebesar 275.337 suara atau 42,81% dari total suara sah 643.125 suara dan ditetapkan sebagai pasangan bupati dan wakil bupati dalam sidang istimewa DPRD Sumedang pada tanggal 2 Agustus 2018.
Sebagai bupati terpilih, dony langsung bergerak mewujudkan program antara lain penetapan desa agrowisata penghasil ubi cilembu yang berada di Pamulihan, Sumedang. Program perbaikan akses jalan Sindang Palay-Palasari serta pembangunan jalan lingkar selatan untuk keperluan pengembangan akses transportasi serta pariwisata. Ia juga mengajak Universitas Padjadjaran untuk ikut serta dalam pengembangan Sumedang melalui salah satu kegiatan tri dharma akademik yaitu pengabdian di tengah masyarakat. Periode awal dalam memenuhi janjinya pada tanggal 9 September 2019 dimulai groundbreaking penataan alun-alun Sumedang, yang merupakan desain khusus Ridwan Kamil.
Dony banyak memberikan perhatiannya terhadap sektor pelayanan publik, pertanian dan perekonomian serta teknologi informasi khususnya. Bahwa sektor yang harus berubah tidak hanya industri terutama manufaktur tetapi juga dunia pendidikan. Kepala sekolah maupun guru-guru di setiap sekolah harus melek terhadap teknologi informasi meskipun teknologi informasi sendiri lebih bersifat pedang bermata dua.
Terkait pelayanan publik, ia menggagas sebuah Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terletak di dekat Alun-alun Sumedang, lokasinya berada di depan Gedung Negara Sumedang. Program kerja yang pertama kali ia buat adalah SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Desa, yang menurutnya, pertama kali digagas dan dibuat di Indonesia. Harapannya, Kabupaten Sumedang bisa menjadi kabupaten percontohan pengelolaan tata pemerintahan desa di seluruh Indonesia. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Menurut Dony, penyebabnya adalah kurangnya sumber daya yang kompeten (terutama pada kepala desa) hingga lemahnya sistem pengendalian internal di tingkat organisasi menjadi penyebab menyimpangnya alokasi dana desa. Sehinga ia
Menurutnya, SAKIP sebenarnya adalah alat untuk kita mengelola pemerintahan desa yang terukur sehingga jalannya pemerintahan desa memiliki perencanaan kinerja, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. SAKIP sendiri berhasil memperoleh penghargaan dari Markplus, Inc sebagai "Innovative Government Program of the Year" tahun 2020 ,Top 10 dan Top 32 dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2020, dan Innovative Government Award (IGA) dengan predikat Sangat Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dony memberikan perhatian terhadap komoditi Kopi Sumedang. Sebagai komoditi yang memberikan pengaruh kepada devisa negara, Kopi Sumedang sering diikutsertakan dalam berbagai expo di beberapa negara. Dan setiap tahun rutin digelar Festival Kopi Sumedang, serta melalui Keputusan Bupati Sumedang No 405 tahun 2021 menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Hari Kop Sumedang.
ia juga meminta pengelola Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk dapat memberikan ruang khusus di rest area tol sebagai tempat pemasaran produk unggulan hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Sumedang. Untuk melawan rentenir di desa, ia juga membuat program Warung Pintar. Program yang digagas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM ini didirikan di setiap masjid besar di Sumedang dan berkonsep syariah. Pemkab Sumedang meluncurkan aplikasi Kontrol Cicing di Bumi (Koncibumi). Sebuah aplikasi pelayanan rawat jalan dengan memberikan layanan antar obat untuk pasien rawat jalan di RSUD Sumedang. ”Dengan hadirnya aplikasi Koncibumi ini, hanya dengan diam di rumah, membuka aplikasi dan menyampaikan permohonannya untuk memesan obat. Pada hari itu juga, petugas akan datang dan memberikan obat kepada pasien,” ungkap dia.
9 Program Unggulan
Berikut 9 program unggulan yang ditawarkan pasangan Dony-Fajar; 1. Mewujudkan nilai-nilai religius, taat hukum dan demokratis untuk menciptakan generasi emas yang produktif, unggul dan maju. 2. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur melalui penguatan tata kelola pemerintahan yang jujur, akuntabel, bebas korupsi dan inovatif berbasis teknologi digital. 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur layanan dasar, pengembangan wilayah dan pembangunan kawasan industri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.4. Memperluas kesempatan kerja dan penambahan keterampilan bagi generasi muda untuk mengatasi pengangguran dan pengentasan kemiskinan. 5. Memperkuat implementasi reforma agraria dan meningkatkan produktifitas pertanian, merevitalisasi irigasi, mendukung mekanisasi dan alat mesin pertanian serta sarana produksi pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. 6. Mempercepat pembangunan sektor industri dan perdagangan guna meningkatkan pendapatan pelaku usaha melalui revitalisasi pasar tradisional, pembangunan pasar induk, fasilitasi bantuan teknologi produksi dan pemasaran serta permodalan. Baca Juga: Cabup dan Cawabup Sumedang Siap Wujudkan Pilkada Damai, Doamu: Mari Kita Jadikan Ini Sebagai Wisata Politik 7. Peningkatan bantuan keuangan desa yang merata serta mengoptimalkan insentif bagi RT/RW, PKK, BPD, Guru Ngaji, Guru Honorer, Da’i-Da’iyah, Kader Posyandu, Linmas, bantuan pesantren dan masjid serta apresiasi yang berprestasi. 8. Meningkatkan efektivitas program inklusif pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, ibu hamil dan mendorong terbentuknya pelayanan lansia (Geriatri), serta aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. 9. Memperkuat peran pelaku seni budaya, kelompok kreatif dan komunitas seni tradisi serta mendorong pengembangan sektor pariwisata berbasis kekayaan alam dan kebudayaan dalam rangka implementasi SPBS (Sumedang Puseur Budaya Sunda).
Demikian ungkap Dony Ahmad Munir menutup percakapan dengan penuh keyakinan untuk harapan masyarakat Kabupaten Sumedang <Isal/geobdg>