NEW YORK–Donald Trump belum menemukan perusahaan swasta yang akan memberi pinjaman 464 juta dolar AS (Rp 7,3 triliun). Uang tersebut sebagai jaminan yang harus ia bayarkan dalam kasus penipuan perdata di New York. Pembayaran jaminan itu sebagai syarat agar mantan Presiden AS itu bisa naik banding.
Jika Trump tidak dapat melakukan hal tersebut sampai tanggal 25 Maret, beberapa aset real estatnya akan disita Jaksa Agung negara bagian. Trump mengatakan bahwa mendapatkan pinjaman sebesar itu hampir mustahil.
Menurut BBC, perusahaan penjamin akan menjamin jumlah penuh ke pengadilan New York. Mereka kemudian harus membayarnya jika Trump kalah dalam pengadilan banding.
Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa uang jaminan yang harus ia bayar tidak mungkin diberikan perusahaan mana pun, termasuk perusahaan yang sukses seperti miliknya. “Perusahaan-perusahaan obligasi belum pernah mendengar obligasi sebesar ini sebelumnya,” katanya, seperti dikutip BBC.
Tim Trump menghabiskan berjam-jam bernegosiasi dengan salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia. “Namun, sangat sedikit perusahaan obligasi yang akan mempertimbangkan obligasi sebesar itu,” ungkap pengacaranya.
Para pengacara Trump mengatakan, mereka telah mendekati 30 perusahaan namun tidak membuahkan hasil. <ds/geobdg>