Tangkapan Layar: Bill gates

Ditemukan Harta Karun Raksasa di Afrika oleh Perusahaan Tambang Bill Gates

2 minutes, 51 seconds Read

BANDUNG — Perusahaan rintisan baru atau startup Pertambangan yang langsung terafiliasi dengan Bill Gates dan Jeff Bezos. KoBold Metals sudah menemukan cadangan tembaga dalam jumlah sangat besar di Zambia.

Dilansir Financial Times, Penemuan ini bisa berpotensi mendorong upaya negara-negara Barat untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok. Terhadap logam-logam penting dan kritikal dalam upaya dekarbonisasi mulai dari mobil sampai transmisi listrik.

KoBold Metals mengungkapkan dihari Senin. Bahwa mereka sudah menemukan deposit tembaga terbesar di Zambia dalam satu abad. Memperkirakan bahwa situs Mingomba di provinsi Copperbelt utara. Akan menjadi salah satu dari tiga tambang tembaga kadar tertinggi di dunia.

Penemuan ini katanya, terjadi ketika Pemerintah AS memulai Ekspansi dan dorongan infrastruktur di Afrika. Upaya ini untuk bersaing dengan kendali Tiongkok atas mineral yang sangat penting untuk pertahanan, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

Pemerintah AS pun sudah mendukung pengembangan jalur kereta api Lobito. Jalur transportasi logam di wilayah yang menghubungkan Republik Demokratik Kongo dan Zambia ke pelabuhan Lobito di Angola.

Permintaan tembaga melonjak

Sebagai Informasi, meskipun permintaan tembaga diperkirakan akan melonjak. Seiring dengan upaya negara untuk melakukan elektrifikasi pada sistem transportasi mereka. Kemudian beralih ke energi terbarukan, perusahaan pertambangan terbesar di dunia kesulitan menemukan cadangan besar berkualitas tinggi.

Tembaga, yang banyak digunakan dalam konstruksi dan industri, diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan. Karena banyak digunakan dalam saluran transmisi listrik, kendaraan listrik, dan turbin angin.

KoBold memperkirakan Mingomba akan menyaingi output proyek raksasa Kamoa-Kakula milik miliarder AS Robert Friedland di Republik Demokratik Kongo.

Didukung oleh Breakthrough Energy Ventures, sebuah perusahaan investasi perubahan iklim yang didirikan oleh Bill Gates. KoBold menggunakan kecerdasan buatan untuk mengikis arsip sejarah geologi. Termasuk PDF lama dan bahkan peta yang dilukis dengan tangan di atas linen. Menggunakan algoritma untuk membantu memutuskan di mana akan melakukan eksplorasi mineral.

Perusahaan yang berbasis di California itu, bernilai US$1,15 miliar, dan juga dimiliki oleh BHP. Grup pertambangan terbesar di dunia, dan perusahaan minyak Equinor, sebagai investor.

KoBold bertujuan untuk mulai memproduksi tembaga di tambang bawah tanah senilai US$2 miliar pada awal tahun 2030-an. Proyek ini belum melakukan studi pra-kelayakan, yang memberikan perkiraan awal mengenai biaya proyek. Serta seberapa ekonomis logam tersebut dapat diekstraksi.

Jika berhasil, proyek ini akan berperan besar dalam memenuhi ambisi Presiden Zambia Hakainde Hichilema. Untuk meningkatkan produksi tembaga sebanyak tiga kali lipat menjadi 3 juta ton pada tahun 2032. Serta membantu negara tersebut keluar dari utang.

Pengeluaran perusahaan pertambangan terbesar di dunia untuk eksplorasi tembaga relatif kecil dibandingkan volume logam yang diperkirakan dibutuhkan dunia, kata Goldman.

Sementara itu, perusahaan eksplorasi kesulitan mendapatkan modal karena kenaikan suku bunga. Goldman menegaskan, perseroan sedang mengevaluasi listing publik dalam tiga atau empat tahun ke depan. <Adv/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply