TAIPEI–Presiden Taiwan Lai Ching-te kembali menyampaikan niat baik dan menawarkan kerja sama dengan Tiongkok pada Minggu (26/5). Sikap Lai berubah setelah China mengertak dengan dua hari latihan perang di dekat pulau itu.
Menurut kantor berita Reuters, Lai juga mengatakan bahwa ia berharap dapat meningkatkan saling pengertian dan rekonsiliasi.
Tiongkok, yang mengklaim Taiwan memiliki pemerintahan demokratis sebagai wilayahnya, melakukan latihan militer pada hari Kamis dan Jumat, menyebutnya sebagai “hukuman” setelah pidato pelantikan Lai pada Senin lalu yang disebut Beijing sebagai dorongan lain bagi kemerdekaan formal pulau tersebut.
Tiongkok telah berulang-upang mengecam Lai sebagai seorang separatis. Lai menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka. Dia telah berulang-ulang menawarkan pembicaraan tetapi ditolak.
Berbicara pada pertemuan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di kota selatan Tainan, Lai meminta Tiongkok untuk berbagi tanggung jawab besar atas stabilitas regional dengan Taiwan, menurut komentar yang diberikan oleh partainya. <ds/geobdg>