Tangkapan Layar: Seorang demonstran berlari ketika bom molotov menghantam tanah di depan pasukan keamanan selama protes terhadap hasil pemilu setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan saingan oposisinya Edmundo Gonzalez mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden hari Minggu, di Puerto La Cruz, Venezuela, 29 Juli 2024. (REUTERS/Samir Aponte)

Diambang Perang Saudara, di Amerika Latin Pemilu Chaos

1 minute, 55 seconds Read

BANDUNG — Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah mengakui Edmundo Gonzalez Urrutia sebagai pemenang pemilihan presiden Venezuela. Washington mendiskreditkan hasil pemilu menyampaikan Nicolás Maduro sebagai pemenang.

“Mengingat bukti yang sangat banyak, jelas bagi Amerika Serikat. Hal itu, yang terpenting bagi rakyat Venezuela bahwa Edmundo González Urrutia memenangkan suara terbanyak. Dalam pemilihan presiden Venezuela pada 28 Juli,” ucap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Disebuah pernyataan Kamis (1/8/2024) malam, seperti dilansir The Guardian.

Sebelumnya, Dewan Pemilihan Venezuela menyatakan Maduro sebagai pemenang pemilihan pemilu. Padahal kandidat lain, seperti González dan pemimpin oposisi María Corina Machado. Dia mengutarakan mereka memperoleh lebih dari dua pertiga lembar suara.

Mereka menjelaskan bahwa rilis data penghitungan suara itu akan membuktikan bahwa Maduro kalah.

Diumumkan dari pemerintah AS muncul di tengah upaya diplomatik. Hal itu, untuk membujuk Maduro agar merilis penghitungan suara dari pemilihan itu. Pejabat dari Brasil dan Meksiko juga menyerukan untuk peninjauan independen atas hasil tersebut.

Penghitungan Suara

Pejabat pemerintah dari Brasil, Kolombia, dan Meksiko sudah berkomunikasi secara terus-menerus. Dengan pemerintahan Maduro untuk meyakinkannya mereka harus menunjukkan lembar penghitungan suara dari pemilihan lalu. Serta mengizinkan verifikasi yang tidak memihak.

Para pejabat sudah memberi tahu pemerintah Venezuela bahwa menunjukkan data adalah satu-satunya cara. Hal itu, untuk menghilangkan keraguan dalam hasil itu. Menurut pejabat Brasil yang meminta untuk tak disebutkan namanya.

Seorang pejabat Meksiko, juga berbicara dengan syarat anonim. Mengonfirmasi bahwa ketiga pemerintah itu sudah membahas masalah itu dengan Venezuela tetapi tak memberikan rinciannya.

Pada Senin, usai Maduro dinyatakan sebagai pemenang, ribuan pendukung oposisi turun ke jalan. Pemerintah mengungkapkan sudah menangkap ratusan pengunjuk rasa dan Organisasi Hak Asasi Manusia. Tentunya, yang berbasis di Venezuela, Foro Penal, menuturkan 11 orang tewas. Puluhan lainnya ditangkap pada hari berikutnya, termasuk mantan kandidat oposisi, Freddy Superlano. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply