Foto Reuters

Dephan AS Akui Remehkan Vaksin Sinovac China

1 minute, 2 seconds Read

WASHINGTON–Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengakui bahwa mereka menyebarkan propaganda di Filipina. Propaganda itu bertujuan meremehkan vaksin Sinovac Tiongkok selama pandemi COVID-19.

Demikian menurut dokumen tertanggal 25 Juni yang dikutip oleh mantan pejabat tinggi pemerintah awal bulan ini yang dilansir Reuters, Jumat (26/7).

Tanggapan AS terhadap Filipina diceritakan dalam podcast oleh Harry Roque, yang menjabat sebagai juru bicara mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Reuters kemudian meninjau dokumen tersebut, yang belum dirilis ke publik oleh kedua pemerintah.

Kantor berita tersebut dapat memverifikasi isinya dengan sumber yang mengetahui tanggapan AS.

“Memang benar bahwa (Dephan) menyampaikan pesan kepada masyarakat Filipina yang mempertanyakan keamanan dan kemanjuran Sinovac,” menurut dokumen tersebut, yang merujuk pada informasi yang dikirim dari Dephan AS ke Departemen Luar Negeri Filipina dan Departemen Pertahanan Nasional. .

Menurut dokumen tersebut, Pentagon juga mengakui bahwa pihaknya melakukan beberapa kesalahan dalam menyampaikan pesan terkait COVID. Namun,Dephan AS meyakinkan Filipina bahwa militer telah meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas operasi informasi sejak tahun 2022.<ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts