BANDUNG — Perseteruan David da Silva dengan manajemen tim sangat merugikan Persib Bandung. Tanpa David sepakbola prestasi Persib macet. Anak-anak Bandung ditahan imbang Bhayangkara FC 0-0.
Karena tidak ada striker sehebat David, kemenangan kelima beruntun gagal diraih Persib Bandung. David da silva pundung, Persib Bandung buntung. Itu fakta yang tidak bisa dibantah.
Minus David di lini serang Maung Bandung, trio Ciro Alves, Stefano Beltrame dan Ezra Walian kehilangan visi bermainnya. Bisa menyerang tapi tidak bisa menjebol gawang lawannya.
“Persib bisa menyerang menggoyang pertahanan lawan. Tapi tidak bisa cetak gol karena tidak striker sekelas David di lini serang Persib,” kata Bojan Hodak.
Pesona Ezra bukan tidak bagus. Tapi lama jadi pelapis, Ezra harus beradaptasi dengan Ciro dan Stefano, saat menjadi starting eleven Persib.
Karena tekanan yang diterima Persib disemua laga wajibnya sangat berat. Hanya pemaim utama dan starting eleven yang bisa langsung mencairkan permainan.
“Ya, Ezra harus dibiasakan untuk jadi starter agar bisa langsung menyatu dengan permainan tim. Problemnya dia lama jadi cadangan untuk posisi striker,” ungkap Bojan Hodak.
Tersirat jelas, Bojan Hodak sangat membutuhkan servis David da Silva. Karena David satu-satunya striker murni yand dimiliki Persib. Dan sudah terbukti ketajamannya dalam membongkar gawang lawan.
Dua puluh satu gol sudah didonasikan David ke rekening gol Persib. Dua puluh satu gol David mengantarkan Persib kokoh di posisi dua klasemen sementara.
“David pemain yang istimewa. Ketika insting golnya bagus, sangat sulit menghentikannya untuk memproduksi gol kemenangan Persib,” bilang Bojan Hodak. <dani/geobdg>