BANDUNG – Kembali, BPJS Kesehatan terus berkomitmen dalam peningkatan akses layanan kesehatan. Hal itu bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui transformasi mutu layanan. Upaya ini menjadi salah satu fokus utama BPJS Kesehatan di Tahun 2024. Hal ini untuk menyediakan pelayanan mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN.
Untuk meningkatkan mutu layanan program JKN pada mitra Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). BPJS Kesehatan Cabang Bandung menggelar pertemuan koordinasi komitmen pelayanan. Dan kepatuhan Perjanjian Kerja Sama Tahun 2024, belum lama ini.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Greisthy E.L. Borotoding menyampaikan apresiasi atas komitmen mitra FKRTL. Hal itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN. Dia mengatakan, hampir satu dekade penyelenggaraan Program JKN tentunya tidak terlepas dari peran. Dan komitmen penuh dari seluruh faskes telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Dalam implementasi kerja sama dengan FKRTL, terdapat 2 komponen menjadi penilaian BPJS Kesehatan. Yakni pemenuhan komitmen kredensialing atau rekredensialing dan skor kepatuhan terhadap kontrak. Hal ini menjadi indikator kelayakan FKRTL untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” ungkap Greisthy.
Tingkatkan Mutu Layanan
Dia menjelaskan, terdapat tujuh indikator kepatuhan FKRTL harus dicapai untuk peningkatan mutu layanan. Antara lain update display tempat tidur, display tindakan operasi yang terhubung dengan Mobile JKN. Lalu, sistem antrean online terhubung dengan Aplikasi Mobile JKN. Kemudian penyelesaian keluhan peserta terkait layanan kesehatan di FKRTL, survei nilai indeks pemahaman fasilitas kesehatan. Serta kepuasan peserta dan capaian Program Rujuk Balik (PRB).
“Tentunya, kami sangat mengapresiasi FKRTL di Kota Bandung telah melampaui target beberapa indikator kepatuhan. Semoga transformasi mutu layanan bagi peserta JKN dapat terus ditingkatkan melalui beberapa faktor. Seperti simplifikasi administrasi pelayanan lebih sederhana, seperti penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan. Lalu tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien. Serta digitalisasi pelayanan dan pengklaiman,” jelas Greisthy.
Bagi FKRTL yang sudah mendapatkan pencapaian terbaik dalam transformasi mutu layanan. Hal ini untuk periode Januari – April 2024, BPJS Kesehatan Cabang Bandung memberikan apresiasi. Tentunya, berupa penghargaan bagi FKRTL seperti Klinik Utama Mata Prime Center A. Yani. Untuk FKRTL kategori Tipe D, RS Hermina Arcamanik untuk FKRTL kategori Tipe C. Lalu RSAU dr. M. Salamun untuk FKRTL kategori Tipe B, dan Santosa Hospital Bandung Kopo untuk FKRTL kategori Tipe A.
Digitalisasi Transformasi
Direktur Utama RS Hermina Arcamanik, July Indriaty menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama. Serta apresiasi dari BPJS Kesehatan tersebut. Pihaknya sangat berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien, khususnya peserta JKN. Menurut dia, upaya telah dilakukan, khususnya terkait pemenuhan janji layanan, komitmennya dalam mewujudkan transformasi mutu layanan.
“Kami komitmen dan terus berfokus untuk memperbaiki layanan agar lebih baik lagi. Seperti layanan dipendaftaran, poli, dan termasuk ketersediaan obat-obatan. Dalam mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi transformasi mutu layanan melalui sistem antrean online,” jelas dia.
“Tentunya, yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobila JKN, penggunaan i-Care JKN. Tentunya, akan selalu kami upayakan untuk mengutamakan mutu layanan. Sehingga pasien yang berobat di RS Hermina Arcamanik puas mengakses pelayanan,” tegas July.
Menurut dia, kunjungan peserta JKN di RS Hermina Arcamanik dapat mencapai 900 – 1000 pasien per harinya. Kunjungan cukup tinggi tersebut memberikan dorongan agar pihaknya terus mengoptimalkan simplifikasi pelayanan. Salah satunya implementasi sistem antrean online yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN.
“Untuk pemanfaatan antrean online oleh pasien JKN di RS Hermina Arcamanik. Dari yang mulainya sedikit kini kami terus berprogres setiap bulannya sehingga mencapai angka yang terbaik. Sistem antrean online ini sangat membantu kami dalam mengurangi penumpukan pasien. Pelayanan bagi peserta JKN pun lebih mudah dan pasti,” tandas dia. <Krisbianto/geobdg>