Logo Fakultas Teknik Geologi Unpad

Analisis Lineament dan Pengaruh Struktur Geologi

1 minute, 34 seconds Read

BANDUNG — Dari Jurnal Universitas Padjajaran yang ditulis oleh Yosaphat Bismo Wioso, Edy Sutriyono. Adapun Abstraknya adalah sebagai berikut.

Bentang alam di sepanjang zona deformasi pada area seluas 81 km2 di daerah Karangnunggal. Kabupaten Cianjur telah diidentifikasi dengan dua pendekatan. Yakni merekonstruksi penampang geologi dan menganalisis lineament dengan Digital Elevation Model (DEM).

Penentuan batas zona struktur dilakukan dengan menginterpretasikan tiga penampang geologi. Tentunya, yang dibuat berdasarkan peta geologi daerah studi. Kemudian hasil interpretasi diperkuat dengan peta Lineament.

Struktur geologi yang mengontrol bentang alam zona structural dalam studi ini. Memfokuskan pada blok sesar mendatar Cisokan, antiklin Rajamandala, sinklin Citarum dan antiklin Citarum. Zona deformasi secara umum berorientasi NE-SW. Sehingga identifikasi bentang alam dilakukan sepanjang arah umum sebaran struktur tersebut.

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh klasifikasi bentuk lahan daerah telitian. Yaitu Perbukitan Struktural, Perbukitan Tinggi Lipatan, Perbukitan Vulkanik, Aliran Piroklastik dan Channel Irregular Meander. Formasi Gunung Api dan Endapan Gunung Api Muda diklasifikasikan ke dalam bentuk lahan vulkanik.

Tentunya, yang merupakan hasil dari aktivitas vulkanisme. Sedangkan Formasi Rajamandala dan Formasi Citarum diklasifikasikan ke dalam bentuk lahan zona structural. Dikarenakan adanya control struktur pada kedua formasi ini.

Analisis diagram kipas dari kelurusan bukit-bukit pada setiap zona struktural. Diperoleh dua pola yaitu NE-SW dan NW-SE. Mekanisme pembentukan perbukitan diinterpretasikan sebagai hasil erosi. Tentunya, yang mengikuti pola zona lemah (fractures) yang mengarah NE-SW dan NW-SE.

Silahkan mengunjungi laman ini lebih lanjut ke: https://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/48241

<Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts