TEHERAN–Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan Republik Islam mempunyai hak yang sah untuk menghukum Israel atas agresinya terhadap misi diplomatik negara itu di Suriah.
Amirabdollahian menyampaikan pernyataan tersebut dalam percakapan telefon dengan mitranya dari Jerman, Annalena Baerbock, menurut koresponden kebijakan luar negeri IRNA,Jumat (12/4).
“Ketika rezim Israel sepenuhnya melanggar kekebalan individu dan tempat diplomatik dengan melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina, pembelaan yang sah dengan tujuan menghukum agresor adalah suatu keharusan,” katanya kepada Baerbock.
Dia merujuk pada serangan udara rezim Zionis di bagian konsuler kedutaan Iran di Damaskus, yang menyebabkan tewasnya tujuh penasihat militer di Suriah. Namun, ia menekankan bahwa kebijakan luar negeri negaranya selalu didasarkan pada menghindari ketegangan.
Sambil mengacu pada ekspektasi Iran terhadap Jerman yang secara eksplisit mengutuk serangan tersebut, Amirabdollahian bertanya bagaimana reaksi Eropa dan Amerika Serikat jika terjadi serangan rudal serupa terhadap salah satu fasilitas diplomatik mereka di Ukraina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa korp diplomatik menikmati kekebalan internasional sepenuhnya tetapi meminta Republik Islam untuk menahan diri.
Kedua diplomat utama tersebut juga membahas perkembangan lain di kawasan Asia Barat dan hubungan bilateral. Mereka juga menekankan perlunya menjaga jalur dialog. <ds/geobdg>
