Tangkapan Layar: Beberapa bangunan tampak hancur kena rudal Israel. (Foto: AFP/LOUAI BESHARA)

Ambisi Netanyahu, Israel Alihkan Perang ke Iran

2 minutes, 28 seconds Read

BANDUNG Kabar terbaru bahwa serangan Israel pada awal pekan ini di Damaskaus sudah menewaskan para komandan tinggi Iran. Perdana Menteri Israel pun terang-terangan mengungkapkan, kini pihaknya siap berperang melawan Iran. Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/4/2024), Netanyahu mengungkapkan Iran sudah melawan Israel selama bertahun-tahun, baik secara langsung maupun lewat proksinya.

Hal itu, turut membuat Amerika Serikat (AS) siaga penuh untuk menghadapi serangan besar-besaran Iran dalam waktu dekat. Karena, informasinya Iran akan menargetkan aset-aset Israel atau AS.

Israel dan AS percaya serangan Iran bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Presiden AS Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (4/4) lalu untuk membicarakan topik ini. Sampai Jumat (5/4), kedua pemerintah tak mengetahui kapan atau bagaimana Iran berencana melakukan serangan balik tersebut.

Serangan langsung terhadap Israel oleh Iran adalah skenario terburuk yang dipersiapkan pemerintahan Biden. Karena, hal itu akan berdampak pada eskalasi konflik yang lebih besar lagi di Timur Tengah.

Serangan seperti itu bisa menyebabkan perang Israel-Hamas meluas menjadi konflik regional yang lebih besar lagi. Menurut analis Timur Tengah, Imran Khalid, melalui tulisannya di Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip dari CNN Indonesia, pernyataan terang-terangan Israel untuk melawan Iran jarang dilakukan IDF.

Khalid mengutip laporan Jerusalem Post yang menyebut Israel tampaknya sedang berupaya menegaskan kemampuan militernya. Israel ingin mengirim sinyal ke seluruh dunia, khususnya negara-negara Arab, bahwa mereka masih kuat dan dalam kondisi terbaik.

“Ya, terdapat semacam perayaan di Israel seolah-olah IDF sudah mampu mengkompensasi kegagalannya yang menyedihkan dalam menghentikan serbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober,” kata Khalid dalam tulisannya di MEMO.

Hal itu, serangan Israel yang menewaskan para petinggi Iran juga dinilai sebagai langkah besar dan menunjukkan taktik Israel untuk memperluas serangan dan dominasinya.

“Ya, itu merupakan pertanda bahwa perubahan dalam strategi Israel yang beralih dari sekadar serangan terisolasi menjadi kampanye yang lebih luas terhadap tokoh-tokoh penting dalam jaringan proksi Iran,” tulisnya.

Serangan ini pula dinilai tak cuma menyasar individu, tetapi juga menjadi pertanda meningkatnya permusuhan, yakni meningkatkan pertaruhan bagi semua aktor yang terlibat dalam perpolitikan Timur Tengah.

“Dalam situasi yang berbahaya ini, diplomasi yang hati-hati dan tindakan de-eskalasi sangat penting. Terlepas dari reaksi Iran, Netanyahu tampaknya cenderung berusaha menghasut perpecahan di Rafah,” tandas Khalid.

Lebih lanjut, “Dia (Netanyahu) sangat membutuhkan amarah perang Gaza seperti ini demi kelangsungan politiknya,” tukasnya. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts