Houthi telah menjadi kelompok bersenjata besar dan berbasis di Yaman. (Foto BBC)

Aksi Houthi Picu Serangan AS dan Inggris di Yaman

2 minutes, 11 seconds Read

SERANGAN drone dan roket yang dilancarkan pemberontak Houthi terhadap kapal kargo di Laut Merah memicu serangan pasukan Amerika Serikat dan Inggris terhadap mereka di Yaman.

Pasukan Barat mengambil tindakan setelah kapal-kapal kargo yang melintasi Laut Merah diserang oleh Houthi – kelompok pemberontak yang menguasai sebagian Yaman.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, militer AS dan Inggris telah berhasil melancarkan serangan Jumat (12/1) pagi terhadap Houthi dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.

Lebih dari 12 lokasi, termasuk di ibu kota Yaman, Sanaa, dan Hudaydah – benteng pelabuhan Laut Merah Houthi – terkena serangan. Sasaran serangan mencakup pusat logistik, sistem pertahanan udara, dan depot senjata milik Houthi.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, Houthi telah memperingatkanbahwa mereka akan menargetkan semua kapal yang berlayar melalui Laut Merah menuju Israel.

Serangan pemberontak Houthi dimulai tak lama setelah perang Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober.

Houthi mengumumkan dukungannya terhadap Hamas dan mengatakan mereka akan menargetkan kapal apa pun yang berlayar menuju Israel. Belum pasti apakah kapal-kapal yang diserang tersebut memang benar menuju wilayah itu.

AS mengatakan, kapal perangnya di Laut Merah telah mencegat sebagian serangan tersebut, sementara sebagian lainnya mendarat di Laut Merah atau di wilayah Mesir.

Seperi dilaporkan BBC, pada November 2023, pemberontak Houthi menyita apa yang mereka sebut sebagai kapal kargo Israel di Laut Merah. Mereka lalu membawa kapal tersebut ke lepas pantai Yaman.

Israel mengatakan kapal itu bukan milik mereka, dan tidak ada awak kapal berkewarganegaraan Israel. Namun berdasarkan laporan yang belum bisa dikonfirmasi, ada kemungkinan kapal tersebut dimiliki warga Israel.

Houthi telah menyerang sejumlah kapal komersil di Laut Merah menggunakan drone dan rudal balistik sejak 3 Desember. Mereka menembakkannya dari pantai Yaman yang mereka duduki.

Kapal perang AS, Inggris dan Prancis telah mencegat banyak tembakan ini, namun beberapa di antaranya terkena serangan.

Mediterranean Shipping Company, perusahaan pelayaran terbesar di dunia, mengatakan pihaknya telah mengalihkan pelayaran kapal-kapalnya untuk menjauh dari Laut Merah.

Begitu pula dengan perusahaan Prancis CMA CGM, perusahaan pelayaran Denmark Maersk, perusahaan Jerman Hapag-Llyod, dan perusahaan minyak BP.<Dede Sudrajat/geobdg>

Share us:

Similar Posts