Tangkapan Layar: Peduli lingkungan PT GRP kurangi emisi Karbon.

Kurangi Emisi Karbon, Bangun PLTS Atap Berkapasitas 9,3 MWp

2 minutes, 5 seconds Read

BANDUNG — Pengurangan emisi karbon kini menjadi perhatian dunia bahkan hal inilah dijadikan tema bagi perusahaan mengembangkan bisnis. Upaya menuju nol emisi karbon hendak dituju pada 2060 perlu dibarengi dengan inisiatif dan komitmen dari semua para pelaku bisnis.

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), menunjukkan komitmennya dengan melaksanakan pengukuhan proyek. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) tahap II yang terpasang di area operasional perusahaan.

Untuk tahap ke II dari PLTS atap ini diresmikan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ir. Mohamad Priharto Dwinugroho, M.S.E., bersama jajaran manajemen GRP, TotalEnergies ENEOS, PLN UPT Bekasi dan PLN UP3 Cikarang.

Strategi Net Zero

Pemasangan PLTS Atap ini, katanya, menegaskan komitmen GRP sebagai bagian dari strategi Net Zero yang sudah diumumkan sebelumnya. Dengan peresmian ini, total kapasitas listrik terpasang dari energi surya yang berasal dari GRP hingga 9,3 MWp (Megawatt Peak). Menjadikannya salah satu PLTS Atap terbesar di Jawa Barat.

Saat Tahap 1 memiliki kapasitas sebesar 0,9 MWp, sedangkan tahap 2 memiliki kapasitas sebesar 8,4 MWp. GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025. Dan diharapkan bisa mengurangi emisi karbon sekitar 47.400 ton per tahun.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Mohamad Priharto Dwinugroho sangat mengapresiasi inisiatif GRP ini. Hal itu, Kementerian ESDM terus mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE). Tentunya, pada tahun 2060 atau lebih cepat, dan pencapaian target bauran energi nasional sebesar 23%. Dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025.

Salah satu program strategis dalam upaya ini adalah pengembangan PLTS Atap secara luas. Tindakan yang diambil oleh GRP adalah contoh nyata dari kepedulian lingkungan, serta merupakan kontribusi swasta dalam mendukung tujuan pemerintah.

Industri baja memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Konsumsi baja dalam negeri selama lima tahun terakhir mencapai rata-rata 15,62 juta ton per tahun. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply