BANDUNG — Kembali, Pemerintah Arab Saudi membuat aturan baru bagi para Jemaah baik haji maupun umrah. Setelah terbaru aturan masuk Raudah, kini Otoritas Masjidil Haram di Makkah, merilis aturan baru pula masuk Masjidil Haram.
Pihaknya melarang jemaah membawa tas besar dan makanan tertentu. Dilansir Gulf News, dan detik Hikmah, Kamis (15/2/2024), aturan baru ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah umrah saat melakukan ritual tawaf (mengelilingi Ka’bah) dan sa’i antara Safa dan Marwa.
Pengawas Departemen Gerbang Masjidil Haram Saif Al Salami dalam wawancaranya mengumumkan, jemaah dilarang membawa kantong air, tas travel, dan makanan yang tak sah ke dalam masjid. Larangan ini, juga mencakup barang apa pun yang berpotensi mengganggu jemaah dalam beribadah.
“Tas travel yang masuk dalam larangan ini seperti, yang berukuran besar. Otoritas masjid melarang barang ini karena ukurannya yang besar bisa menimbulkan risiko keselamatan jemaah di area ramai,” katanya.
“Langkah ini, disebut menjadi bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk memfasilitasi ibadah umrah yang lancar dan aman bagi semua Jemaah iseluruh dunia,” papar Saif Al Salami.
Adapun, barang-barang yang dilarang dibawa masuk Masjidil Haram adalah, Makanan dan minuman, kecuali kopi, kurma, dan air, Alat tajam, Cairan yang mudah terbakar, Tas dan koper besar, Kereta bayi.
Pembatasan ini, katanya, bertujuan untuk memperlancar arus jemaah yang melewati Masjidil Haram, terutama pada jam-jam puncak ibadah.
Masjidil Haram ini, adalah pusat ibadah haji dan umrah umat Islam. Di dalamnya terdapat Ka’bah yang dikelilingi jemaah saat melakukan tawaf. Ka’bah juga menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Ditahun ini, Arab Saudi menargetkan 10 juta jemaah umrah datang dari luar negeri di musim 1445 H. Sejumlah fasilitas turut diluncurkan untuk memudahkan pendaftaran dan mobilisasi jemaah.
Pendaftaran umrah dapat dilaksanakan melalui platform Nusuk. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna untuk memverifikasi kesehatan pemohon izin.
Menurut laporan kantor berita Saudi, SPA, sudah ada dua kloter jemaah undangan Raja Salman yang melakukan umrah. Kloter pertama pada awal Januari 2024 dan kloter kedua pada awal Februari 2024 ini.
<Anto/geobdg>