JAKARTA – Kembali, BPJS Kesehatan membuat gebrakan dengan memberikan kemudahan bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini bagi peserta yang memiliki tunggakan iuran. Hal itu, sebagai langkah strategis, kini disempurnakan dengan program cicilan tunggakan iuran. Tentunya, dengan melalui Program New REHAB 2.0 atau Program Rencana Pembayaran Bertahap. BPJS Kesehatan dan serta peserta bisa mencicil tunggakan iuran dengan lebih fleksibel.
Terobosan lain, yakni BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan manajer investasi untuk mengembangkan produk investasi reksa dana. Berbasis endowment fund. untuk membantu peserta JKN yang masih memiliki tunggakan iuran. Dalam keterbatasan kemampuan membayar iuran (Ability To Pay), agar status kepesertaan dapat aktif kembali.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan Program REHAB ini sudah diluncurkan BPJS Kesehatan pada bulan Januari tahun 2022. Program ini sangat membantu peserta JKN khususnya bagi segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/mandiri) dan segmen Bukan Pekerja (BP).
Tentunbya, bagi mereka yang memiliki tunggakan iuran dan ingin melunasi tunggakan mereka. Namun terkendala dengan kemampuan keuangannya sehingga tak mampu membayar sekaligus.
“Ya, kami memahami bahwa dalam situasi tertentu, peserta mengalami kesulitan dalam melunasi tunggakan secara langsung. Utamanya bagi masyarakat PBPU/BP kelas 3 yang mungkin memiliki ability to pay yang cukup rentan. Kami pun tak tinggal diam dan melakukan perbaikan yang menjadi area of improvement dari program cicilan yang sudah ada. Sehingga bisa lebih bermanfaat, praktis dan fleksibel bagi peserta JKN” kata Ghufron. Saat kegiatan Launching Program New REHAB 2.0 dan Penandatanganan Endowment FundIndonesia Sehat. Di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin, (03/02/2025).
Program New Rehab 2.0
Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar. Dan Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene. Ghufron meuturkan, kehadiran Program REHAB ternyata disambut positif oleh peserta JKN. Per 31 Desember 2024.
“Sebanyak 1,73 juta jiwa peserta juga sudah mengikuti Program REHAB dan sebanyak 910,66 ribu jiwa sudah kembali aktif. Program REHAB ini, total iuran yang terkumpul mencapai Rp1,69 triliun, dengan rincian sebesar Rp923,76 miliar. Telah diterima dan sebesar Rp767,09 miliar masih dalam proses mengangsur,” tuturnya.
Kemudian, apa yang terbaru dalam Program New REHAB 2.0 ini. Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro menjelaskan ada beberapa pembaharuan sistem dalam Program New REHAB 2.0. Seperti, jumlah angsuran sudah memperhitungkan tagihan iuran berjalan saat periode mencicil, sehingga status kepesertaan langsung aktif saat melunasi cicilan terakhir.
“Program New REHAB 2.0 ini, bisa dimanfaatkan bagi peserta PBPU dan BP yang memiliki tunggakan 4 sampai 24 bulan. Dengan maksimal periode angsuran paling lama 12 bulan atau setengah dari pada jumlah bulan menunggak,” jelas Arief..
“Peserta JKN yang masih memiliki tunggakan iuran bisa mendaftar Program New REHAB 2.0. Melalui aplikasi Mobile JKN atau dapat langsung datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan terdekat,” bebernya.
Amanat Rakyat
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar. Dia mengungkapkan kini BPJS Kesehatan dalam keadaan kuat dan sehat dalam menjalankan tugasnya. Semangat gotong royong yakni penopang keberhasilan dalam menjalankan Program JKN, yang dilakukan BPJS Kesehatan ini patut diapresiasi.
Pendanaan JKN merupakan amanat rakyat, dengan gotong royong bersama pemerintah. BPJS Kesehatan, seluruh pemangku kepentingan termasuk peserta diharapkan dapat menjawab tantangan finansial JKN saat ini.
“Kita harus serius mengelola kekuatan finansial JKN agar lebih memadai dan program ini bisa terjaga keberlangsungannya. Hadirnya Program New REHAB 2.0 dan inovasi pendanaan melalui skema endowment fund Ini. Merupakan cara baru untuk mengatasi segala tantangan terkait Program JKN,” ungkapnya..
“Kita harus mengadaptasi perkembangan pola pikir masyarakat yang terus berubah, termasuk cara kerja efektif dan pola baru. New REHAB ini merupakan sesuatu yang kita tunggu untuk solusi cepat khususnya masalah yang dihadapi peserta. Hal itu, khususnya bagi yang tidak aktif dan menunggak iuran,” tandas Muhaimin. <Anto/geobdg>