Tangkapan Layar Ilustrasi Investor Marak Masuk ke Instrumen Investasi Portofolio RI.

Investor Marak Masuk ke Instrumen Investasi Portofolio RI

1 minute, 17 seconds Read

BNDUNG — Division Head Treasury Business PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Itang Rusdinar. Dia menyatakan daya tarik instrumen investasi portofolio di Indonesia saat ini masih terletak pada tingginya imbal hasil riil dari instrumen.

“Ya, salah satu indikatornya real yield. Berapa sih return diperoleh itu tentu membandingkan return dari instrumen dikurangi inflasi,” ucap Itang. Dalam program Power Lunch. dikutip Senin (11/11/2024).

Baca Juga: Ini Alasan Investor Asing Kini Masih Borong Surat Utang RI

Untuk yield SBN tenor 10 tahun sendiri per awal November 2024 memang masih berada di level 6,75%. Dan masih jauh lebih tinggi dari yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury Note (UST) 10 tahun turun ke level 4,32%.

“Kalau dari angka itu, kata dia, sekarang SBN 10 tahun returnnya di 6,7%, inflasi kita di 1,7%. Berarti realnya kita masih dapat 4%. Hal itu, masih tertinggi di ASEAN, karena kalau dibandingkan Singapura return nya sangat rendah. Yakni, di bawah 1% real yieldnya,” ungkap Itang.

Di lain sisi, bila memperhitungkan risiko kurs antara dolar AS dengan rupiah. Menurut Itang juga masih menguntungkan, karena biaya hedging melalui skema swap kurs terbilang rendah di kisaran 1,6%-1,7%. Sehingga, tak heran bila investor masih marak masuk ke instrumen investasi portofolio RI. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts