Tangkapan Layar: Rupiah Menguat.

Nilai Tukar Dolar AS Turun, 15.850 Rupiah

1 minute, 40 seconds Read

Bandung — Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah, turun bersamaan dengan kabar gencatan senjata di Timur Tengah yang semakin menguat.

Melansir dari Refinitiv, Rupiah dibuka menguat 0,47% di angka Rp15.850/US$ pada hari ini, Kamis (28/11/2024). Posisi ini justru berbanding terbalik pada 26 November 2024 yang justru melemah 0,38%.

Sedangkan DXY pada pukul 08:52 WIB naik 0,05% di angka 106,13. Angka ini lebih tinggi dengan posisi kemarin yang berada di angka 106,08.

Rupiah pada Perdagangan hari ini, ditutup menguat di tengah mereda nya Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah.

Gencatan Senjata

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Menyatakan, Gencatan senjata Lebanon akan mulai berlaku Rabu (27/11/). Setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, memberi Pernyataan Gencatan senjata dengan Hizbullah. Hal itu, tentu akan memberi Israel untuk fokus pada Hamas dan Iran, sebagai musuh Bebuyutannya.

“Gencatan senjata akan dimulai pukul 4:00 pagi waktu Setempat,” ungkap Biden,di Gedung Putih. Pernyataan Biden, setelah kantor Netanyahu Memastikan para Menterinya Menyetujui kesepakatan tersebut, dikutip AFP.

Sebagai informasi, AS adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel. Dilaporkan bagaimana 10 menteri Israel memberikan suara mendukung dan satu menentang. “Ini adalah kabar baik dan awal baru bagi Lebanon,” kilah Biden lagi.

“Kesepakatan itu di rancang untuk menjadi Penghentian Permusuhan Permanen antara Israel dan Hizbullah yang di dukung Iran,” tukasnya.

“Berdasarkan perjanjian, tentara Lebanon akan mengambil alih kendali wilayah perbatasan. Hizbullah dan Organisasi lainnya tidak akan di izinkan untuk mengancam keamanan Israel lagi,” tandasnya.

Hal ini dapat menjadi katalis positif bagi rupiah. Setidaknya disisa pekan ini untuk dapat kembali berada di bawah level Rp15.900/US$. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts