Tangkapan Layar: Bitcoin.

Bitcoin Cs Alami Koreksi, Jangka Panjang atau Sesaat?

2 minutes, 20 seconds Read

BANDUNG — Saat ini, pasar kripto sedang melemah pada hari ini, Kamis (26/9/2024) di tengah outflow. Pada dana diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (ETF Bitcoin Spot) dan potensi koreksi ke depan. Merujuk dari CoinMarketCap di Kamis (26/9/2024) pukul 05:56 WIB, pasar kripto mengalami pelemahan. Bitcoin turun 1,87% ke US$63.288,63 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 4,42%.

Ethereum terdepresiasi 3,44% dalam 24 jam terakhir, sementara dalam sepekan melesat 10,06%. Solana turun 2,13% secara harian dan dalam sepekan berada di zona hijau 13,59%. Begitu pula dengan Dogecoin melemah 0,94% dalam 24 jam terakhir kendati dalam tujuh hari terakhir mengalami kenaikan 6,83%.

CoinDesk Market Index (CMI), merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar. Dari pasar aset digital turun 1,81% ke angka 2.345,96 Open interest terdepresiasi 2,3% di angka US$63,5 miliar.

Sementara fear & greed index dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 53. Hal itu, menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Melansir dari coingape.com, crypto trader populer RektProof memiliki pandangan serupa mengenai BTC. Dalam grup Telegram-nya, dia mengatakan bahwa sapuan tinggi baru-baru ini menunjukkan pandangan bearish. Tetapi karena tak ada tindak lanjut dari penjual, prospek jangka panjang tetap bullish. Namun, dia juga menambahkan bahwa koreksi jangka pendek mungkin terjadi.

Terjadi Depresi

Selain itu, outflow terjadi pada ETF Bitcoin Spot juga menjadi salah satu pendorong terjadinya depresiasi pada Bitcoin. Tercatat outflow sebesar US$45,3 juta atau sekitar Rp683 miliar. Hal itu, berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan 19-24 September 2024 justru terpantau inflow.

Kendati ada potensi melemah, Elja Boom menunjukkan pandangan jangka panjangnya untuk Bitcoin melalui grafik mingguan. Menurut analis ini. Fase parabolik telah dimulai dan kemungkinan akan mendorong harga Bitcoin lebih tinggi dalam empat bulan ke depan.

Berdasarkan analisis Elja Boom, fase eksponensial ini, di mana BTC terus naik secara vertikal. Diperkirakan akan berlangsung hampir 500 hari. Hal ini akan menempatkan puncak siklus berikutnya untuk Bitcoin pada akhir Agustus 2025.

Hal itu, fundamental BTC semakin menguat usai Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui perdagangan opsi. Ini bisa memberikan dorongan tambahan bagi kepercayaan investor dan memperkuat momentum pullish dalam pasar crypto. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts