Tangkapan Layar: G20 di Brasil, ada usulan pajak bagi Miliader.

Elon Musk dan Jeff Bezos Dibidik Pajak Miliader Pertemuan G20

2 minutes, 16 seconds Read

BANDUNG — Negara-negara lain di G20, walau mendukung tapi mengaku betapa sulitnya mengimplementasikan perjanjian ini. Sebanyak 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia (G20) sepakat untuk menggarap ide ‘pajak miliarder’.

“Kita semua tahu bahwa kita sedang memulai sebuah proses. Hal ini, yang sangat menantang dan lur biasa,” papar Komisioner Ekonomi Eropa Paolo Gentiloni di sela-sela pertemuan G20.

“Langkah pertama adalah mengupayakan pertukaran informasi di antara negara-negara yang berbeda. Hal ini akan menjadi sesuatu yang akan didiskusikan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang,” ungkapnya.

Sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga memuji semangat diskusi mengenai deklarasi ini. Tetapi dia juga mewaspadai kebijakan pajak global yang baru. Dengan mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden sudah mengusulkan beberapa kebijakan untuk itu, termasuk ‘pajak miliarder’.

“Kami pikir, masuk akal bagi sebagian besar negara untuk mengambil pendekatan perpajakan progresif ini. Dan kami senang bisa bekerja sama dengan Brasil. Dalam hal ini dan menyebarkan gagasan-gagasan ini di G20,” tukasnya kepada para wartawan di pertemuan G20.

“Tetapi kebijakan pajak sangat sulit untuk dikoordinasikan secara global dan kami tak melihat adanya kebutuhan. Bahkan belum merasa perlu untuk mencoba menegosiasikan kesepakatan global mengenai hal itu. Kami pikir semua negara harus memastikan bahwa sistem perpajakan mereka adil dan progresif,” tandsnya.

Pajak Kaum Miliader

Tentunya, ‘pajak miliarder’ akan ditujukan kepada individu-individu terkaya di dunia. Seperti pemilik Tesla (TSLA.O) dan pemilik Space X, yakni Elon Musk. Dia memiliki kekayaan diperkirakan oleh majalah Forbes mencapai US$ 235 miliar.

Selanjutnya, pemilik Amazon (AMZN.O), yakni Jeff Bezos dengan kekayaan sekitar US$ 200 miliar. Bahkan taipan barang mewah asal Perancis, Bernard Arnault, dengan kekayaan sekitar US$ 180 miliar.

Menurut badan amal Oxfam, 1% orang terkaya sudah mengumpulkan US$ 42 triliun kekayaan baru selama 1 dekade terakhir. Angka itu hampir 34 kali lipat lebih banyak daripada 50 persen populasi terbawah di dunia. Tentunya, yang memperdalam ketimpangan kekayaan penduduk di dunia.

Oxfam telah mencatat, kekayaan rata-rata per orang di 1% teratas meningkat hampir US$ 400.000 secara riil. Hal itu, selama satu dekade terakhir yang sebelumnya hanya sebesar US$ 335. Kenaikan itu setara dengan kurang dari sembilan sen per hari untuk orang di separuh bawah. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply