TAIPEI–Taiwan akan menarik pengawal kehormatan militer di aula peringatan mantan pemimpin Chiang Kai-shek. Kebijakan itu sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengakhiri penghormatan terhadap otoritarianisme, kata kementerian kebudayaan.
Menurut Reuters, Sabtu (13/7), dulu dipuji-puji dalam kehidupan sebagai pahlawan antikomunis, saat ini banyak orang di Taiwan mencaci maki Chiang sebagai seorang lalim yang memenjarakan dan membunuh lawan-lawannya selama pemerintahannya. Chiang mundur ke pulau itu bersama pemerintahan Republik Tiongkok pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara dengan Komunis pimpinan Mao Zedong.
Ketika dia meninggal pada tahun 1975, putranya Chiang Ching-kuo mengambil alih dan memulai langkah tentatif menuju keterbukaan politik.
Tugu peringatan Chiang yang lebih tua, dengan patung perunggu raksasanya, mendominasi pusat Kota Taipei. Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa mulai Senin, para pengawal kehormatan militer akan dipindahkan dari tugas seremonial mereka di dalam aula ke alun-alun di depannya.
“Kementerian Kebudayaan juga menganggap menghapus pemujaan terhadap kepribadian dan mengakhiri pemujaan terhadap otoritarianisme sebagai tujuan keadilan transisi di Chiang Kai-shek Memorial Hall pada tahap ini,” katanya dalam pernyataan.<ds/geobdg>