CIAMIS–Iduladha dikenal juga dengan Idul Kurban sudah sepekan berlalu. Banyak warga yang mengkonsumsi daging dan lemak kambing atau sapi secara berlebihan. Akibatnya, banyak di antaranya yang merasakan berbagai keluhan, termasuk pusing. Kondisi itu kemungkinan merupakan gejala kadar kolesterol dalam darah naik.
Berbagai cara ditempuh orang untuk menurunkan atau menormalkan kadar kolesterol, seperti meminum obat medis, obat herbal dan cara lain, termasuk pengobatan alternatif bekam.
Sepekan setelah Iduladha, banyak Warga Kabupaten Ciamis yang berobat ke terapis bekam. Kondisi itu diakui terapis bekam, Muammar Hari Purnomodi, di Kompleks Graha Persada, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.
“Sejak Iduladha, kami kedatangan banyak pasien yang rata-rata mengeluh pusing. Setelah menjalani terapi bekam, Alhamdulillah gejala itu hilang,” kata Muammar, Minggu (23/6).
Salah satu pasien bekam, Abdul Rosid, mengakui sakit kepala yang dideritanya menghilang setelah menjalani terapi bekam.
Abdul yang menjabat Kasi Pelayanan Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis itu mengakui bahwa sejak sepekan lalu ia banyak mengkonsumsi daging berlemak.
Bekam (Arab: al-hijamah), menurut situs Kemenkes RI, adalah adalah penyedotan lokal darah dari
sayatan kulit kecil. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.
Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.
Bekam sudah dikenal sejak zaman dahulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia.
Pada zaman Nabi Muhammad, dia menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta, gading gajah. Pada zaman China kuno mereka menyebut “hijamah” sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan tabung kaca.<Eman Rusiyaman>