Tangkapan Layar: Ilustrasi Warga Jepang saat berangkat bekerja di jam sibuk.

Gawat! Jepang Dilanda Resesi Seks 1.000 Perusahaan Bangkrut

1 minute, 51 seconds Read

BANDUNG — Jepang kini dilanda resesi. Hal itu disebabkan gelombang kebangkrutan perusahaan, data bulan Mei 2024. Menunjukkan ada lebih dari 1.000 bisnis yang gulung tikar di Negeri Sakura tersebut. Ini pertama kalinya sejak Mei 2012 angka kebangkrutan melampaui angka 1.000. Angka itu, merupakan level tertinggi dalam 12 tahun dan kenaikan 46% secara tahunan.

Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengatakan memang ekonomi negaranya belum begitu baik. Hal itu disebabkan sejumlah alasan ekonomi.

Pertama, Masaki menuturkan bahwa nilai tukar yen masih terus melemah terhadap dolar AS pada mata uang lainnya. Hal ini membuat biaya impor energi terus merangkak naik dan membebani usaha.

“Hal ini pun membebani sejumlah perusahaan Jepang. Utamanya usaha skala UMKM,” katanya, Jumat (21/6/2024).

Kedua, Masaki menerangkan deflasi melanda negaranya serta rezim suku bunga rendah. Hal itu, menjadi biang keladi persoalan perekonomian ini. Kondisi itu, berdampak pada pendapatan warga. Hal ini, belum pernah merangkak naik dalam sejumlah waktu yang cukup panjang.

“Adanya kenaikan biaya akibat tekanan yen dan pendapatan yang belum meningkat. para warga Jepang mengalami kesulitan dalam melakukan belanja,” paparnya.

Alasan berikutnya yakni rendahnya angka kelahiran atau yang sering dikenal dengan istilah resesi seks. Masaki menyebut bahwa populasi turun juga, menyebabkan rendahnya daya beli serta tenaga terampil.

“Kami mengalami masalah demografi yang serius. Populasi kami turun dan berdampak besar bagi perekonomian,” tukasnya.

Untuk menangani persoalan moneter, Masaki menerangkan Bank of Japan sudah menerapkan berikan sinyal. Hal itu, untuk menaikan suku bunga agar yen bisa terus terapresiasi. Hal itu, agar angka inflasi bisa bergerak pada level yang diharapkan. Dia optimis dengan langkah ini, ekonomi Jepang mampu pulih tahun depan.

“Saya yakin ekonomi bisa pulih dari jangka waktu hari ini, hingga tahun depan. Gaji karyawan juga sudah dinaikan,” terangnya. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts