BANDUNG–Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi memulai proyek penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Jalan Merdeka, Jumat (21/6). Dalam penyelenggaraan Proyek IPT ini Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT. Bandung Infra Investama (BII) dan PT. Jaringan Pintar Bersama (JPB).
Humas Pemkot Bandung menyatakan, merujuk PP No 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar, infrastruktur pasif telekomunikasi merupakan bangunan di atas dan bawah tanah sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. Beberapa contoh di antaranya gorong-gorong (ducting), menara, tiang, lubang kabel (manhole), dan terowongan (tunnel).
Direktur Utama PT. BII, Asep Wawan Darmawan, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi akan berlangsung selama tiga tahun hingga Mei 2027. Yaitu mencakup 148 ruas jalan dengan panjang jalan 137 km serta total panjang jaringan 274 km.
“Ini adalah langkah besar untuk mengurangi kabel udara di kota ini, memperindah estetika kota, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan telekomunikasi,” jelas Asep.
Asep menyampaikan, proyek infrastruktur ini akan mendukung penempatan perangkat telekomunikasi, mempercepat transformasi Kota Bandung menuju Smart City, dan meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“PT BII dan JPB akan bekerja sama dengan Pemkot untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai jadwal,” jelas Asep.
Sedangkan Plh. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi Kota Bandung.
“Proyek ini adalah bagian dari visi besar Kota Bandung untuk menjadi kota yang unggul dan nyaman,” ujar Hikmat.<ds/geobdg>