BANDUNG — Tepat 13 Zulhijah 1445 Hijriah, jemaah yang mengambil Nafar Tsani melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Tentunya, sesuai jadwal lontar jumrah yang sudah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Hal itu, jemaah melakukan lontar jumrah pada pukul 05.00 – 17.00 WAS.
Sebelumnya, pada 12 Zulhijjah itu, jemaah mengambil pilihan Nafar Awal. Sudah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam. Hal itu, untuk kembali ke hotel masing-masing jemaah di Makkah.
Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda mengungkapkan, beres menyelesaikan fase mabit di Mina dan melontar jumrah. Seluruh jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i sebagai rangkaian rukun haji.
“PPIH mengimbau agar jemaah bisa memulihkan kondisi dan stamina fisik terlebih dahulu. Hal itu, sebelum pelaksanaan tawaf Ifadhah dan ibadah lainnya,” ungkap Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis, (20/06/2024).
Menurut Widi, Masjidil Haram saat ini kondisinya padat jemaah dari berbagai belahan dunia yang akan tawaf Ifadhah. Hal itu, kata dia, jemaah harus mempertimbangkan kondisi kepadatan Masjidil Haram bila akan tawaf Ifadhah.
“Tak perlu tergesa-gesa untuk langsung tawaf Ifadhah usai dari Mina. Dengan stamina prima fisik setelah istirahat, jemaah bisa menjalankan tawaf dan ibadah lainnya dengan aman dan lancar,” paparnya.
“Bagi jemaah Nafar Tsani, sambil menunggu bus jemputan membawa ke hotel di Makkah. Bisa memanfaatkan kesempatan waktu di Mina. Hal itu, untuk bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima. Sehingga dapat menyelesaikan mabit dan melontar jumrah dengan sempurna,” tandasnya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). Tepat pukul 13.17 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 165 orang. <Anto/geobdg>