BANGKOK–Mantan perdana menteri Thailand yang berpengaruh, Thaksin Shinawatra, lolos dari penjara setelah pengadilan pidana memberinya jaminan pada Selasa (18/6). Ia yang merupakan pendukung kuat partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, diduga menghina kerajaan.
Dia dituduh melanggar hukum dalam wawancara dengan media pada tahun 2015. Pelanggaran itu terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun untuk setiap penghinaan terhadap kerajaan.
Secara terpisah, Mahkamah Konstitusi menetapkan masing-masing tanggal 3 Juli dan 10 Juli sebagai tanggal sidang berikutnya untuk dua kasus yang melibatkan partai oposisi Move Forward dan perdana menteri petahana Srettha Thavisin.
Keputusan tersebut juga memutuskan bahwa proses seleksi yang sedang berlangsung untuk majelis tinggi baru, yang dimulai awal bulan ini, adalah sah, sehingga memungkinkan 200 anggota parlemen baru untuk mengambil alih senat yang ditunjuk militer pada akhir tahun ini.
Kuartet kasus di pengadilan telah membuat politik dan pasar Thailand berada dalam kegelisahan. Kondisi itu meningkatkan kekhawatiran akan ketidakstabilan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara yang kesulitan untuk melakukan perubahan sejak terpukul oleh pandemi COVID-19.<ds/geobdg>
