BANDUNG — Keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah juga tak terlepas dari proses koordinasi lintas pihak yang semakin kuat dan efektif. PPIH berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi dan pihak Masyariq. Koordinasi dilakukan di Arafah sejak dini hari untuk membahas antisipasi kepadatan Muzdalifah.
“Alhamdulillah, kami terus berkoordinasi dan diskusi dengan Kemenhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq. Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelun terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya,” terang Subhan. Dilansir kemenag.go.id, Minggu, 16 Juni 2024.
Diskusi dihadiri para petinggi Kemenhaj, Naqabah. dan Masyariq. Sehingga keputusan bisa segera diambil agar kejadian 2023 tidak terulang.
“Setelah berdiskusi, kita sepakat untuk mengambil langkah cermat dan cepat agar tak terjadi kepadatan di jalur Muzdalifah-Mina,” imbuhnya.
“Baik PPIH, Kemenhaj, Naqabah, maupun Masyariq sepakat turun langsung ke lapangan. Hal ini, untuk melihat perkembangan dan sekaligus ambil kebijakan,” tandasnya.
Sebagai contoh, kata Subhan, usai melihat kondisi jalur Muzdalifah – Mina. Otoritas Saudi sepakat untuk mengeluarkan bus tambahan. Bus ini mengangkut jemaah dari Muzdalifah menuju Mina melalui pintu belakang (kedatangan).
“Upaya terus dilakukan agar jemaah bisa segera sampai ke Mina. Alhamdulillah sebelum terik, sudah tak ada lagi jemaah di Muzdalifah,” pungkas Subhan. <Anto/geobdg>