BANDUNG — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kembali, menggelar Media Gathering. Kali ini bersama para awak media di Kedeputian wilayah V, Propinsi Jawa Barat. Hal tersebut dihelat di Ciweday Valley Resort sebagai upaya meningkatkan komunikasi dua arah. Tentunya, bersama para awak media diwilayah Kabupaten dan Kota di Jabar dan juga perbaikan mutu layanan kesehatan di Indonesia.
Deputi Direksi Wilayah V Jawa Barat, BPJS Kesehatan, Siswandi mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan momentum penting dalam perjalanannya. Tentunya, dengan menaruh fokus utama pada Transformasi Mutu Layanan dan beberapa daerah sudah Universal Healty Coverage (UHC). Kini di Jawa Barat telah mencapai 97% UHC dan berharap bisa mencapai 98% cakupan layanan kesehatannya.
“Alhamdulillah, di Jabar sekarang sudah diangka 97% UHC-nya. Target kami tahun ini dapat mencapai 98% semoga bisa tercapai. Data per 1 Juni 2024 ini, yakni Kabupaten Sumedang 95,39%, Indramayu 94,32%, Bogor 93,99%. Sedangkan Bandung Barat 91,70%, Cianjur 91,62% dan Garut 89,69% bisa kita dorong agar UHC,” kata Siswandi. Hal itu dikatakan disela-sela Media Gathering di Ciwiday, Kabupaten Bandung, Kamis, 13 Juni 2024.
“Ada 5 (lima) daerah di Jabar ini yang terus kita dorong agar secepatnya biasa UHC. Kabupaten atau Kota itu seperti Bandung Barat, Cianjur, Garut. Untuk Ciamis sebesar 81,65% dan Tasikmalaya sebesar 81, 28%. Tentunya, daerah ini terus kita pacu agar di Jabar bisa UHC secara keseluruhan,” terang Siswandi
Bahkan BPJS Kesehatan Wilayah V Jawa Barat ini, kata dia, kini memperoleh alokasi anggaran terbesar kedua di Indonesia. Dengan total anggaran sebesar 29,2 triliun di bawah Jawa Tengah yang tertinggi. Hal itu, tentu pihaknya sangat ingin berkolaborasi yang kuat dengan seluruh media semua yang ada di Jawa Barat.
“Tentu ini sebuah amanah besar yang harus dijalankan dengan tranparan dan akuntabel sesuai aturan berlaku. Kami ingin media yang ada di wilayahnya bisa membantu mengawasi kami. Bahkan bisa membuat masyarakat tersadarkan akan pentingnya kesehatan dan bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan secara aktif,” papar Siswandi.
Disinggung tentang pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sebanyak 3.21 faskes. Hal ini yang sudah kerjasama dengan BPJS Kesehatan di Jawa Barat hingga 1 Juni 2024. Sedangkan untuk FKRTL (fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan) sebanyak 469 faskes sampai 1 Juni 2024 ini.
“Ya, FKTP ini yang tetinggi ada di Klinik Pratama sebesar 46%, Puskesmas 36%, TPMD, 14%. Untuk Klinik TNI sebanayk 2%, TPMDG 2%, dan klinik point 1%,” tukas Siswandi.
“Sedangkan dari FKRTL seperti RS kelas C sebesar 42%, Klinik Utama sebanyak 30%. Untuk RS kelas D sebesar 14%, RS kelas B sebanyak 13%,” tandasnya. <Anto/geobdg>