Foto Pemkot Bandung

Kasus DBD di Kota Bandung Tinggi, Capai Dua Ribu Kasus

1 minute, 28 seconds Read

BANDUNG–Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung tinggi. Sampai 22 Maret 2024 tercatat DBD mencapai 2.098 kasus. Hal ini perlu kewaspadaan semua pihak.

“2.098 kasus kumulatif sepanjang 2024. Ini data hingga Jumat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, seperti dikutip Humas Pemkot Bandung, Selasa (26/3).

Oleh karena itu, menurut Anhar, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggencarkan kembali upaya antisipasi penyebaran DBD. Ia mengungkapkan, ada lima langkah yang dilakukan secara masif.

Langkah pertama adalah dengan menggiatkan kembali gerakan Jumantik atau Juru Pemantau Jentik. Idealnya, satu rumah memiliki satu orang Jumantik yang bertugas memberantas sarang nyamuk.

“Sesuai perintah pimpinan dalam hal ini Pj Wali Kota dan Plh Sekda, kami giatkan kembali Jumantik,” ujar Anhar, seusai Rapat Koordinasi Pemetaan Kasus DBD di Balai Kota.

Selanjutnya, Pemkot Bandung juga akan melakukan Rapid Diagnosis Test (RDT) sebagai upaya deteksi dini penyebaran penyakit demam berdarah. Hal ini juga simultan dengan proses abatisasi atau pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi, jambangan bunga dan sebagainya.

Tak hanya itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk atau calon jentik nyamuk juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung. Dalam hal ini, DLH Kota Bandung akan berperan membersihkan potensi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Upaya selanjutnya yang baru diselenggarakan di Kecamatan Ujungberung adalah pengembangan Wolbachia. Seperti diketahui, Kota Bandung menjadi salah satu kota yang menerapkan Wolbachia sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD. <ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts