TOKYO–Bank of Japan (BOJ) mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dan sisa-sisa kebijakan tidak lazim lainnya pada Selasa (19/3). Langkah tersebut membuat perubahan bersejarah karena selama ini BOJ fokusnya pada peningkatan pertumbuhan melalui stimulus moneter besar-besaran selama beberapa dekade.
Kebijakan tersebut merupakan kenaikan suku bunga pertama di Jepang dalam 17 tahun. Namun, hal ini masih membuat suku bunga tetap berada di kisaran nol. “Karena pemulihan ekonomi yang rapuh, memaksa bank sentral untuk memperlambat kenaikan biaya pinjaman lebih lanjut,” kata para analis, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pergeseran ini menjadikan BOJ sebagai bank sentral terakhir yang keluar dari suku bunga negatif. Kebijakan itu juga mengakhiri era di mana para pengambil kebijakan di seluruh dunia berupaya menopang pertumbuhan melalui uang murah dan alat moneter yang tidak konvensional.
“Kami kembali ke kebijakan moneter normal yang menargetkan suku bunga jangka pendek, seperti halnya bank sentral lainnya,” kata Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, pada konferensi pers setelah keputusan tersebut.
Jika tren inflasi meningkat sedikit lagi, lanjut Ueda, hal ini dapat menyebabkan kenaikan suku bunga jangka pendek. <ds/geobdg>