BANDUNG – Banyak buah-buahan hasil proses GMO yang beredar di pasaran Indonesia. Padahal buah tersebut berbahaya bagi kesehatan. Hal itu dikemukakan pengamat kesehatan internasional, Lukman Bakhtiar sebagaimana dilansir dalam HydroC#liveto100, baru-baru ini.
Dikemukakan, buah tanpa biji di Australia termasuk produk yang dilarang dijual. “Sudah banyak negara lain juga yang melarang produk yang diproses dengan GMO atau Genetically Modified Organism,” kata Lukman.
Dicontohkannya, di Indonesia banyak dijual buah Semangka, Anggur, atau Jambu dan Pepaya tanpa biji. Itu semua prosesnya dengan GMO yang di luar negeri sudah dilarang.
Diceritakannya, banyak produk yang prosesnya GMO itu mencantumkan tulisan “a sweet as honey” yang artinya manis seperti madu. “Setelah baca itu, calon konsumen merasa tertarik. Padahal itu lewat proses GMO. Buah yang diproses GMO ini tatkala dimakan burung, berakibat burung itu mati. Nah, di Indonesia, justru dibeli dan dimakan buah yang prosesnya GMO ini,” tutur Lukman.
Hal senada diungkapkan Roswulan,pegiat aksi hidup sehat yang pernah jadi perawat enam tahun di Arab Saudi Ia mengungkapkan, buah-buahan tanpa biji itu di luar negeri termasuk produk yang dilarang dipasarkan. Akan tetapi di Indonesia justru laris dan semarak di berbagai mal.
“Di beberapa kota di Arab Saudi, misalnya, ada beberapa kios buah kaki lima yang sembunyi-sembunyi jualan buah tanpa biji. Mereka takut jual buah tanpa biji terang-terangan,” kata Roswulan.
Diungkapkannya, masyarakat di mancanegara cenderung kini memburu makanan minuman yang alami dan dipastikan jauh dari bahan kimia atau racun. “Tidak hanya buah tanpa biji yang di luar negeri jarang laku. Tapi juga makanan minuman yang tergolong “sampah” yang mengandung MSG atau zat kimia penyedap dan kimia pengawet sudah ditinggalkannya,” kata Roswulan. <Achmad Setiyaji/geobdg>