RAMADHAN sudah tiba. Umat Islam di Indonesia dan berbagai negara pun menunaikan ibadah Ramadhan dengan penuh semangat. Mereka menggelar berbagai persiapan untuk bisa beribadah Ramadhan dengan sempurna. Di Indonesia, misalnya, persiapan menyambut bulan Ramadhan dilakukan oleh umat Islam sejak jauh-jauh hari.
Ormas Islam, lembaga dakwah, mesjid, dan pondok pesantren merancang berbagai program Ramadhan.
Di antara program itu, ada namanya “Buka Bersama” atau “Sahur Bersama”. Makanan dan minuman pun dipersiapkan sesempurna mungkin. Tapi, bagaimanakah nasib saudara kita bangsa Palestina saat Ramadhan sekarang?
Direktur Yayasan Aman Palestin Indonesia (YAPI), ustadz Miftahudin Kamil, MA mengatakan, nasib tragis menimpa saudara muslim di Gaza khususnya. Mereka sangat sulit memperoleh makanan dan minuman karena Zionis Israel menghambat masuknya truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan.
Seraya mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Ustadz Miftahudin mengemukakan, ada sedikitnya 2.000 pegugas kesehatan di Jalur Gaza utara memulai Ramadhan tanpa mendapatkan untuk sahur dan berbuka puasa. Kendati begitu, mereka tetap merawat pasien yang terus berdatangan ke pusat kesehatan darurat di sana.
“Tim medis bekerja sepanjang waktu di Gaza utara dan tidak menemukan apa pun untuk dimakan. Tim medis di Gaza utara kehilangan pasien (syahid) karena kurangnya makanan,” kata Miftahudin mengutip jurubicara Kemenkes, Ashraf Al-Qudra, dalam pernyataan pers yang disiarkan Aljazeera Arabic, Senin (11/3/2024).
Dalam kaitan ini, Ustadz Miftahudin mengimbau umat Islam di Indonesia khususnya untuk memperhatikan nasib Saudara muslim di Gaza. Ditegaskannya, para petugas medis tidak hanya memikul tanggungjawab berat, tapi mereka juga bisa kehilangan nyawa akibat pengeboman yang terus-menerus dilakukan militer Israel.
“Kami dari Yayasan Aman Palestin Indonesia (YAPI) yang berkantor di Bandung mengetuk hati nurani umat Islam khususnya untuk menyediakan makanan siap saji agar tim medis dapat melakukan pekerjaan mereka,” kata ustadz Miftahudin, sambil menambahkan, kantor YAPI di Surapati Core Blok F no 9 Kota Bandung atau bisa hubungi www.amanpalestin.id
Sumber “spiritalaqso” mengungkapkan, Ramadhan 1445 H/2024 M bertepatan dengan hari ke-156 pembantaian yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza. Pembantaian tersebut telah mengakibatkan 110.000 orang syahid, terluka, dan hilang.
Di sisi lain, rakyat Palestina di Jalur Gaza utara mengalami bencana kelaparan akut, karena militer Israel tak membiarkan bantuan kemanusiaan masuk. Tidak ada makanan hingga obat-obatan untuk merawat pasien. <Achmad Setiyaji/geobdg>