COLOGNE–Transportasi di Jerman lumpuh total menyusul aksi pemogokan massal karyawan kereta api, bandara dan angkutan umum, Kamis (7/3). Aksi itu menyebabkan kekacauan bagi jutaan penumpang dan memperdalam krisis ekonomi negara itu.
Pemogokan itu merupakan unjuk rasa terbaru dalam gelombang aksi protes yang melanda Jerman. Pemogokan itu juga berlangsung seiring tingginya inflasi. Kemacetan perundingan telah memperburuk negosiasi upah di sektor sektor transportasi, termasuk kereta api nasional, perjalanan udara, dan angkutan umum.
Industri memperingatkan dampak dari pemogokan tersebut, setelah negara ekonomi terbesar di Eropa itu mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada tahun 2023 dan pemerintah memperingatkan pemulihan yang lebih lemah dari perkiraan.
“Pemogokan kereta api nasional yang dilakukan selama satu hari akan merugikan output ekonomi sekitar 100 juta euro (Rp 1,67 triliun),” kata Michael Groemling, kepala urusan ekonomi di IW Koeln, kepada Reuters saat pemogokan terakhir GDL pada akhir Januari.
Pengemudi kereta api memulai pemogokan kelima mulai pada pukul 02.00 waktusetempat (08.00 WIB)
Turut melakukan pemogokan adalah staf darat maskapai penerbangan di Lufthansa dan staf keamanan di beberapa bandara, termasuk Frankfurt, bandara tersibuk di Jerman. Akibatnya, 650 dari 1.750 penerbangan yang direncanakan pada Kamis dibatalkan.
Para masinis kereta api berunjuk rasa untuk menuntut pengurangan jam kerja dengan gaji penuh. Pemogokan mereka akan berlangsung hingga Jumat sore. <ds/geobdg>